Tuesday, July 29, 2008

Darah Kental Penyebab Keguguran

Tau kah Anda bahwa jika seorang Ibu Hamil mengalami keguguran tanpa sebab, kemungkinan hal ini terjadi karena si Ibu terkena sindrom anticardiolipin atau ACA. Namun jangan khawatir, banyak peluang untuk menyelamatkan calon buah hati. Darah calon ibu mengental, sehingga mengakibatkan aliran darah yang membawa zat gizi dan oksigen ke janin lewat plasenta tak sempurna. Dalam bahasa medis dikenal sebagai darah yang mengandung antibodi anticardiolipin.

Penyebab ACA belum ditemukan secara pasti, masih bersifat dugaan. Kelainan ini lebih disebabkan oleh faktor internal, keturunan. Bila dalam silsilah ada riwayat keguguran, garis wanita yang berada di bawahnya perlu lebih waspada. Apalagi jika kehamilan sebelumnya pernah mengalami keguguran berulang, janin mati dalam kandungan dan preeklampsia. Untungnya ibu hamil pengidap ACA tidak melahirkan bayi cacat.
Dalam keadaan normal, antibodi dibentuk oleh sistem kekebalan tubuh untuk memerangi subtansi yang dianggap asing oleh tubuh (diantaranya bakteri, virus). Pada kasus ACA, tubuh mengeluarkan antibodi yang digunakan untuk menyerang anticardiolipin yang dianggap musuh, meski sebetulnya itu merupakan bagian dari membran. Antibodi anticardiolipin ini lah yang membuat darah menjadi lebih kental. Antibodi ACA mendorong terjadinya pembekuan darah dalam pembuluh darah. Akibatnya organ-organ penting bisa terganggu fungsinya. Gawatnya lagi, jika hal ini terjadi pada ibu hamil, bekuan darah di plasenta akan mengganggu pasokan zat gizi dan oksigen bagi janin. Janin jadi tidak bisa berkembang atau meninggal dalam kandungan dan mengakibatkan keguguran yang biasanya terjadi pada usia kehamilan 3-4 bulan.
Gejala ACA mirip dengan ibu hamil biasanya, semisal cepat mengantuk, cepat lelah, sering pusing dan sulit kosentrasi. Hal ini dirasakan sampai lebih dari empat bulan. Gejala lainnya, tekanan darah meningkat tanpa penyebab pasti, padahal jika sebelum hamil tekanan darah calon ibu normal saja.
Bila ada kecurigaan adanya antibodi anticardiolipin dalam darah ibu yang mengalami keguguran berulang, ia dianjurkan menjalani tes ACA. Melalui tes ini diketahui kadar IgG dan IgM. Parameter ini bisa dijadikan pegangan untuk memastikan adanya paparan ACA atau tidak. Sedangkan tingkat kekentalan darah bisa diketahui dengan mengukur cepat tidaknya darah yang bersangkutan membeku.

Setelah mengetahui positif terkena ACA, selain ke dokter ahli kandungan, ibu hamil perlu juga memeriksakan diri secara teratur ke dokter ahli penyakit dalam untuk memantau kondisi darahnya. Ibu hamil yang terkena ACA juga harus menjalani tes laboratorium enam minggu sekali. Dari hasilnya, dokter penyakit dalam akan mengetahui kadar anticariolipin pasien dan akan memberikan pengobatan. Semakin tinggi kadarnya, kian besar pula resiko terjadinya keguguran. Jadi semakin besar pula usaha yang diperlukan untuk menurunkan kadar antibodi anticardiolipinnya.



No comments: