Monday, February 23, 2009

Akar alang-alang obati radang ginjal

Jika melihat alang-alang, orang akan memandangnya sebagai tumbuhan liar biasa saja. Tumbuhan bernama latin Imperata cilindrika L malah sering dianggap sebagai gulma (tanaman penganggu). Anggapan ini sebenarnya kurang tepat, sebab ilalang hanya tumbuh di tempat yang tak ditumbuhi tanaman lain.

Lahan yang berpotensi ditumbuhi ilalang hanyalah lahan terbuka dan tidak diolah. Hampir tak pernah dijumpai ilalang di atas lahan yang ditumbuhi vegetasi lain, yang menutup permukaan tanah dari sinar matahari hingga 70 persen.

Masyarakat yang risih dengan ilalang biasanya membakar tanaman dan rerimbunan lain, atau membabatnya habis. Tetapi jika akarnya masih tertancap kuat di dalam tanah, upaya ini sebenarnya sia-sia. Ia akan tumbuh lagi dan meninggi.

Alang-alang, menurut Profesor Hembing, ahli pengobatan tradisional dan akupunktur, berkhasiat sebagai obat untuk berbagai gangguan kesehatan, seperti: batu ginjal, infeksi ginjal, kencing batu, batu empedu, buang air kecil tidak lancar atau terus-menerus, air kemih mengandung darah, prostat, keputihan, batuk rejan, batuk darah, mimisan, pendarahan pada wanita, demam, campak, radang hati, hepatitis, tekanan darah tinggi, urat saraf melemah, asma, radang paru-paru, jantung koroner, gangguan pencernaan, diare, dll.

Saat ini, alang-alang sudah sering diteliti secara ilmiah. Dr. Setiawan Dalimartha dalam bukunya, Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Hepatitis, menyebutkan bahwa di luar negeri alang-alang sudah dibuat obat paten.

Hasil penelitian tentang tanaman ini menyebutkan bahwa ada kandungan manitol, glukosa, sakharosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, dan logam alkali. Dengan kandungan-kandungan itu, alang-alang bersifat antipiretik (menurunkan panas), diuretik (meluruhkan kemih), hemostatik (menghentikan pendarahan), dan menghilangkan haus.

Sejuk
Pengobatan Cina tradisional menyebutkan, alang-alang memiliki sifat manis dan sejuk. Efek pengobatan tanaman ini memasuki meridian paru-paru, lambung, dan usus kecil. Dengan sifat diuretik yang melancarkan air kencing, alangalang bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit radang ginjal akut.

Sifat diuretik yang mengeluarkan cairan tubuh tak berguna ini juga berguna untuk mengontrol tekanan darah yang cenderung tinggi. Sifat hemostatik yang bisa menghentikan pendarahan pada alang-alang dapat juga dimanfaatkan untuk mengatasi mimisan dan pendarahan di dalam.

Herba ini di dalam tubuh akan menyusup ke dalam organ paru-paru, lambung, dan usus kecil. Maka diingatkan oleh Dr. Setiawan, ramuan alang-alang sebaiknya tidak diberikan kepada mereka yang fungsi lambungnya lemah dan sering buang air kecil.

Bagian tanaman alang-alang yang bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah rimpang, baik yang segar maupun yang telah dikeringkan. Bahan alang-alang ini bisa diperoleh di toko obat Cina. Kini bahkan sudah tersedia minuman alang-alang instan yang berkhasiat menghilangkan panas dalam. Minuman instan ini bisa diperoleh di toko jamu atau toko obat Cina.

Mudah berkembang
Ilalang adalah tanaman yang sering dijumpai di lahan pertanian atau tegalan hingga ketinggian 2.000 meter dari permukaan laut (dpl). Perkembangannya sangat cepat, karena daya produksinya - baik secara generatif maupun vegetatif - amat efisien.

Selain berkembang biak dengan biji, rimpang ilalang juga memiliki kemampuan reproduksi yang tinggi. Pada setiap ruas akan tumbuh tanaman baru. Tunas pada akar rimpang ini akan berkembang menjadi tumbuhan baru dalam waktu 12 hari.

Nah, akar ilalang ini ternyata memiliki khasiat obat. Antara lain untuk mengobati penyakit darah tinggi, gangguan prostat, hingga mengatasi lemah syahwat (impotensi). Kesadaran masyarakat yang makin tinggi terhadap obat herbal yang aman dan tidak berefek samping membuat permintaan akar tanaman ilalang terus meningkat.

Tumbuhan ini biasa ditemukan liar di hutan, lapangan rumput, sisi jalan, dan lahan-lahan lain yang mendapat sinar matahari cukup.

Tumbuhan ini bagi banyak orang dikenal sebagai gulma, tumbuh merumput dengan tunas yang merayap di dalam tanah. Tingginya bisa mencapai 30 - 180 cm, mudah berkembang biak, mempunyai rimpang kaku yang tumbuh menjalar. Batangnya padat, bukunya atau ruasnya berambut jarang.

Bunganya menguncup dengan panjang 6 - 30 cm, berwarna putih dan mempunyai biji-biji sangat kecil sekitar 1 mm dan berwarna coklat tua. Bunga atau bijinya berambut halus dan mudah diterbangkan angin. Tumbuhan itu dapat hidup pada ketinggian 1 - 2.700 meter di atas permukaan laut.

Friday, February 20, 2009

Tips Untuk Menjaga Kesehatan Ginjal

  1. Minum air putih sesuai kebutuhan
  2. Tidak menahan keinginan buang air kecil
  3. Tidak merokok
  4. Bagi penderita Diabetes Melitus; - menjaga konsentrasi gula darah tetap normal, - menjaga tekanan darah, - minum obat sesuai anjuran dokter
  5. Bagi penderita Hipertensi; - menjaga tekanan darah, - minum obat sesuai anjuran dokter
  6. Rutin memeriksakan fungsi ginjal
  7. Berolahraga secara teratur

Mari Mengenal dan Memperhatikan Ginjal sebagai Organ Tubuh yang Sangat Penting

Apakah Ginjal itu?
Ginjal merupakan organ tubuh yang memiliki banyak pembuluh darah dan berbentuk seperti kacang.  Terdapat sepasang ginjal yang memiliki fungsi yang sangat penting antara lain:
  1. Bertugas sebagai sistem filter / saringan dan membuang "sampah"
  2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh
  3. Memproduksi hormon yang mengatur tekanan darah
  4. Memproduksi hormon Erythropoietin yang membantu pembuatan sel darah merah
  5. Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara tulang
Apa yang terjadi jika Ginjal tersayang Rusak bahkan Musnah?
Penyakit ginjal banyak yang bersifat kronis (berlangsung dalam jangka waktu lama), oleh karena itu lebih baik menemukan secara dini dan mengatasinya sehingga tidak menjadi berkepanjangan dan menimbulkan kerugian yang besar.  Apabila penyakit ginjal memburuk, maka sampah atau kotoran dalam tubuh akan tertimbun, sehingga dapat mengakibatkan berbagai komplikasi seperti:
  • tekanan darah tinggi
  • anemia
  • penyakit pembuluh darah jantung
  • osteoporosis
  • malgizi
  • gangguan pada saraf
Masalah-masalah tersebut mungkin akan muncul secara perlahan-lahan dalam waktu yang cukup panjang yang pada akhirnya mengakibatkan gagal ginjal, sehingga perlu menjalani dialisis atau pencucian darah bahkan pencangkokan ginjal untuk dapat hidup.

Untuk dapat mengevaluasi fungsi ginjal dan menetapkan rencana pengobatannya perlu mengetahui terlebih dahulu Laju Filtrasi (penyaringan) Glomerulus (LFG).  LFG menunjukkan kecepatan glomerulus ginjal dalam menyaring darah.  Cara ini dapat membantu memastikan stadium penyakit ginjal penderita dan merupakan cara terbaik untuk menilai fungsi ginjal.

Bagaimana Mengetahui Laju Filtrasi (Penyaringan) Glomerulus?
LFG tidak dapat diukur secara langsung, sehingga memerlukan suatu penanda.  Saat ini telah ditemukan suatu penanda baru untuk LFG yaitu Cystatin C.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi Cystatin C dalam darah.  Tinngi rendahnya konsentrasi Cystatin C dapat mencerminkan LFG.

Siapa yang Sebaiknya Melakukan Pemeriksaan Cystatin C?
  • Individu yang berisiko mengalami gangguan fungsi ginjal antara lain:
- penderita Diabetes Melitus tipe 1
- penderita Diabetes Melitus tipe 2
- penderita Diabetes Melitus tipe lain
  • Individu yang memerlukan pemantauan fungsi ginjal seperti:
- penderita kanker dengan kemoterapi
- penderita hipertensi esensial
- pasien transplantasi ginjal
- penderita sirosis hati
- orang lanjut usia