Friday, November 28, 2008

Peluang Mencetak Bintang

Coaching perlu dilakukan untuk menggali potensi seseorang dan mengoptimalkannya. Siap?

BERSIFAT PERSONAL

Menurut Dr. Bob Garvey, mentor dan pelatih dari Sheffield Hallam University, coaching merupakan proses mengarahkan dan membimbing seseorang untuk meningkatkan prestasi, mengoptimalkan kinerja atau meraih potensi terbaiknya.

Coaching umumnya dilakukan di perusahaan sendiri, misalnya antara atasan dan bawahan, karyawan baru dengan dengan rekan kerja yang lebih senior dan pimpinan dengan bawahan yang berpotensial dipersiapkan untuk dipromosikan ke jenjang karier yang lebih tinggi. Bahkan juga bisa dipraktekkan pada karyawan yang memiliki kinerja tidak memuaskan, misalnya penyelesaian tugas terlambat, tidak mencaai target, kualitas kerja buruk dan memiliki perilaku buruk yang bisa menganggu rekan kerja lain.

Melalui coaching, karyawan diberi media dan kesempatan untuk mencoba, melatih keterampilan, mengeluarkan unek-unek, memahami kekuatan dan kelemahan dirinya, mendapatkan ide untuk pengembangan diri, mendorong rasa memiliki (sense of belonging ) dan tanggungjawab dan hal lain yang menunjang dirinya untuk mengembangkan potensi. Sehingga diharapkan performa kerja meningkat, membangun kemampuan dan rasa percaya diri, serta kepuasan karena diberi peluang untuk terus mengembangkan diri.

Bagi atasan, melalui coaching, ia dapat mewariskan pengalaman, ilmu dan kemampuan yang dimiliki sehingga menolong bawahan mempersiapkan diri untuk menangani situasi dan tugas yang menantang. Sehingga mereka siap menggantikan senior atau pimpinan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Ditambah lagi, terjalin hubungan lebih baik antara atasan dan bawahan karena tumbuh sikap saling menghargai.

BUAT ATURAN MAIN

Bila anda yang melakukan coaching alias sebagai coach, sebaiknya anda membuat aturan mainnya. Catat setiap perkembangan dalam satu file khusus. Lakukan secara kontinyu. Jangan berharap dapat menyelesaikan suatu masalah hanya dalam satu sesi. Sediakan waktu di sela-sela jam kerja atau menetapkan waktu tersendiri di luar jam kerja untuk berdiskusi dengan karyawan yang akan diarahkan. Buat suasana senyaman mungkin dan pastikan tidak ada gangguan.

Sebagai coach, sikap yang harus dimiliki antara lain, terbuka, bersedia mendengarkan dan menyimak pendapat maupun keluhan bawahan. Memiliki harapan terhadap bawahan, serta mampu melihat potensi dan hal terbaik darinya juga mampu memberikan aspirasi. Yakinkan bahwa dia bisa.

Sedangkan bila anda berada dalam yang mendapatkan coaching, agar hasil optimal dapat lebih cepat diraih, sebaiknya bersikap proaktif meminta umpan balik dari coach. Selain itu, menyusun target perubahan yang diharapkan bersama secara realistis dan spesifik dan terbuka menerima umpan balik atau kritik. Tidak sakit hati dan tidak ngambek saat menerima kritik.

Coaching tidak perlu melulu diskusi di ruang kerja, tapi juga diluar kantor. Misalnya, anda mengajak bawahan bertemu klien. Nah, dari sini bawahan bisa dibimbing tentang cara menangani klien. Selain mewarisi kemampuan anda, bawahan tersebut juga bisa memperluas jejaring.

No comments: