Wednesday, July 16, 2008

Hiperkolesterolemia (Kelebihan Kolesterol)

Meski bukan penyakit, gangguan metabolisme yang ditandai peningkatan kadar kolesterol total dalam darah. Sebagai salah satu bahan lemak (lipid) dalam darah, kolesterol terbentuk secara alamiah dalam darah. Kelebihan kolesterol ini berdampak buruk bagi kesehatan, semisal memicu penyakit kardiovaskuler dan stroke. Karenanya, kolesterol harus dikendalikan.

Hati memproduksi sekitar 80% kolesterol dalam darah tubuh manusia. Selebihnya berasal dari konsumsi produk hewani. Ia dibutuhkan dalam berbagai proses metabolisme. Misalnya, sebagai bahan pembentukan dinding sel, membuat vitamin D, bahkan berperan menyusun hormon steroid dan hormon seks.

Kolesterol dikirim ke seluruh tubuh melalui darah. Pada saat mengalir bersama darah, ia membentuk ikatan dengan protein. Paket kolesterol-protein disebut “lipoprotein”. Bila yang diikatnya berupa lipoprotein berkerapatan tinggi (high-density lipoprotein/HDL), ia disebut koleterol “baik”, karena bertugas membersihkan kolesterol lain dalam darah. Sebaliknya bila yang diikat lipoprotein berkerapatan rendah (low-density lipoprotein/LDL), biasa disebut kolesterol “jahat”, karena bila teroksidasi oleh radikal bebas, LDL akan menempel dan menjadi kerak di dinding pembuluh darah. Akibatnya pembuluh darah jadi menyempit, bahkan bisa menyebabkan aliran darah ke jantung maupun ke otak tersumbat, dan terjadilah stroke atau serangan jantung.

Membaca tes kolesterol

Penyebab
• Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh. Sebaliknya kurang makanan berserat dari sayuran, buah-buahan dan kacang kedelai.
• Kurang aktivitas fisik, terlalu banyak minum alkohol.
• Kebiasaan minum kopi berlebihan.
• Merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menekan kolesterol HDL.

Hiperkolesterolemia bukan penyakit, tetapi merupakan faktor resiko bagi penyakit lainnya terutama jantung dan pembuluh darah. Biasanya gangguan ini tidak menyebabkan gejala apapun, sehingga orang tidak akan menyadari apabila kolesterolnya meningkat. Oleh karena itu mengontrol kadar koleterol menjadi penting dengan cara memeriksa kadar lemak darah yang diambil setelah puasa makan 12 jam. Kadar yang diperiksa paling sedikit harus meliputi kolesterol total, LDL, HDL dan trigliserida.

Hiperkolesterolemia dapat dicegah dengan pengendalian berat badan, meningkatkan aktivitas fisik (disarankan untuk secara teratur berolahraga ringan selama 30 menit setiap harinya), dan pengaturan diet. Diutamakan untuk banyak mengonsumsi makanan kaya serat. baca juga Minuman & Makanan Sehat untuk Hiperkolesterolemia.


No comments: